OKR vs KPI: Panduan Praktis Memahami Perbedaannya

Avatar Nabila Mutia 10 December 2024

Pada dunia kerja yang dinamis membutuhkan strategi yang jelas untuk mencapai tujuan. Dua alat populer yang sering digunakan adalah OKR (Objectives and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicators). 

Meski serupa, keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Artikel ini akan membahas pengertian, perbedaan, dan contoh penggunaannya agar Anda dapat memilih alat yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda.


Pengertian OKR

OKR adalah kerangka kerja yang membantu tim dan individu menentukan tujuan ambisius serta cara mencapainya melalui hasil utama.

  • Objectives: Sasaran yang ingin dicapai, biasanya bersifat inspiratif dan menantang.
  • Key Results: Ukuran keberhasilan untuk mencapai sasaran tersebut.

Contohnya:

  • Objective: Tingkatkan kepuasan pelanggan.
  • Key Results: Meningkatkan skor Net Promoter Score (NPS) dari 70 ke 85 dalam 6 bulan.

OKR mendorong inovasi, kolaborasi, dan fokus pada hasil, bukan hanya aktivitas.


Penggunaan KPI

KPI adalah metrik yang digunakan untuk melacak performa terhadap target yang telah ditetapkan. KPI bersifat spesifik dan lebih sering digunakan untuk mengevaluasi efisiensi proses atau hasil tertentu.

Contohnya:

  • Tingkat konversi penjualan: 10%.
  • Jumlah pelanggan baru setiap bulan: 200 orang.

KPI sering bersifat kuantitatif dan digunakan untuk memantau stabilitas operasional.


Perbedaan OKR dan KPI

1. Fokus

  • OKR: Fokus pada pencapaian tujuan yang ambisius dan transformasional. OKR membantu tim mengidentifikasi apa yang benar-benar penting.
  • KPI: Fokus pada pengukuran performa harian atau proses rutin. KPI memastikan tim tetap berjalan sesuai jalur.

2. Pengaturan Waktu

  • OKR: Biasanya memiliki siklus pendek (kuartalan) yang dievaluasi secara berkala untuk mendorong eksperimen dan iterasi.
  • KPI: Cenderung berjangka panjang, memantau kinerja berkelanjutan terhadap target tertentu.

3. Strategi

  • OKR: Dirancang untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan cepat, seringkali melibatkan perubahan besar dalam cara kerja.
  • KPI: Mengukur efisiensi strategi yang telah ada tanpa perlu perubahan drastis.

4. Pendekatan dalam Penyusunan

  • OKR: Dibuat berdasarkan visi jangka panjang yang diterjemahkan ke dalam langkah-langkah spesifik dan terukur.
  • KPI: Seringkali bersifat standar, mengikuti pola yang sudah ada di industri tertentu.

5. Kolaborasi

  • OKR: Sangat cocok untuk melibatkan berbagai tim dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
  • KPI: Biasanya lebih individual, digunakan untuk menilai performa pribadi atau departemen tertentu.

Contoh Penggunaan

OKR dalam Perusahaan Teknologi

  • Objective: Luncurkan produk baru yang inovatif pada akhir tahun.
  • Key Results:
  1. Selesaikan uji coba beta dengan 1.000 pengguna dalam 3 bulan.
  2. Tingkatkan tingkat kepuasan pengguna beta hingga 90%.
  3. Capai peluncuran resmi pada kuartal keempat.

KPI dalam Penjualan Ritel

  • Tingkat konversi pembelian: 20%.
  • Total penjualan bulanan: Rp500 juta.
  • Waktu respons pelanggan: 5 menit.

Dari contoh ini, terlihat bahwa OKR lebih berorientasi pada tujuan besar dengan hasil yang terukur, sementara KPI berfokus pada metrik stabilitas.


Pilih yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Memilih antara OKR dan KPI tergantung pada tujuan organisasi Anda:

  • Gunakan OKR jika Anda ingin mendorong inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan besar.
  • Gunakan KPI untuk memantau dan meningkatkan kinerja sehari-hari.

Kombinasi keduanya juga bisa menjadi strategi yang efektif. OKR dapat mengarahkan visi besar, sementara KPI memastikan operasional harian tetap optimal.


Temukan Strategi Terbaik untuk Tim Anda

Penerapan OKR dan KPI membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan tim dan organisasi Anda. Ingin tahu lebih banyak tentang cara mengoptimalkan performa tim dengan alat ini? Kunjungi Talent Insider untuk mendapatkan tips, panduan, dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan Anda.

Jadikan bisnis Anda lebih produktif dengan pendekatan yang tepat hari ini!

Related Posts